BONE – JBSNETWORK.ID Mattompang Arajang salah satu acara ritual budaya Kabupaten Bone yang masih dilaksanakan sampai sekarang, kegiatan ritual ini dilakukan sama Raja – raja Bone pendahulu sebagai rangkaian kegiatan setiap memperingati hari jadi Bone.

Mattompang Arajang “Massossoro Arajang” bagian dari ritual proses pembersihan benda peninggalan Raja-raja Bone, seperti senjata dan benda-benda kerajaan lainnya.

Benda tersebut merupakan suatu bukti bahwa di Bone pernah ada kerajaan yang memiliki pengaruh besar yang turut mewarnai blantika Sejarah Nasional Indonesia.

Pembersihan benda kerajaan tersebut dilaksanakan secara ritual dan melibatkan pemimpin, tokoh, dan para Bissu sebagai pelaksana.

Mattompang Arajang tersebut bertujuan untuk merawat seluruh benda peninggalan kerajaan Bone di masa lalu, dengan begitu, benda-benda tersebut dapat dilestarikan sehingga dapat menjadi salah satu bahan edukasi / pembelajaran bagi generasi selanjutnya.

Baca Juga:  Pangdam XIV/Hsn Bersama Forkopimda Sulsel Menyambut Kedatangan RI 1 di Lanud Sultan Hasanuddin

Tidak hanya meninggalkan benda-benda semata, mereka (Para Pendahulu) telah mewariskan harta tak ternilai kepada generasinya melalui perjuangan dan pengorbanan.

Di hari yang bersejarah ini,Sabtu 20/4/2024, tepatnya di kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone, kelurahan Watampone, Kabupaten Bone, Penjabat Bupati Bone Drs.H.Andi Islamuddin.MH, menegaskan bahwa “kegiatan ini kami tidak dimaksudkan untuk mengkultuskan benda-benda yang telah diwariskan kepada kami, namun ini merupakan bentuk penghargaan kepada atas kebesaran yang telah mereka raih dan kebijaksanaan yang diwariskan kepada kami.” Tuturnya.

” Selain dari itu, dalam rangkaian peringatan hari jadi bone ini diharapkan pula menjadi momen untuk mengevaluasi diri dan sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat bone agar jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Harap Andi Islamuddin.

Baca Juga:  Warga Pallette Antusias Sambut Pasangan SipakaRiomi

Untuk menjawab hal tersebut di atas, salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Bone yaitu menerbitkan regulasi tentang pelaksanaan Hari Jadi Bone melalui Perda Kabupaten Bone Nomor 1 Tahun 1990 Tanggal 22 Maret 1990 Seri C Nomor 1.

Inti Perda tersebut, bahwa Hari Jadi Bone ditetapkan pada tanggal 6 April terhitung sejak masa pemerintahan Raja Bone ke-1 Manurunge ri Matajang (1330-1365).

Sedang Tanggal 6 April diambil dari tanggal pelantikan Raja Bone ke-16 Lapatau Matanna Tikka Matinroe ri Nagauleng (1696-1714).

Dengan demikian, acara Mattompang Arajang yang dilaksanakan setiap tahun, dan dimulai pada tanggal 6 April 1990, jadi sudah berjalan selama 34 tahun, atau tepatnya peringatan hari jadi Bone ke-694 Tahun 2024.

Baca Juga:  Peringati Maulid Nabi di Mako Brimob Bone, Danyon Ichsan; Tingkatkan Keimanan Serta Implementasi Kepribadian Rasulullah Dalam Tugas

Penjabat (Pj).Bupati Bone Drs. H. Andi Islamuddin,MH, juga menyampaikan, ” kita hadir bersama ditempat ini karena sejarah, sejarah bone, sejatinya tetap harus dipertahankan, dilestarikan serta
mengenalkan kebudayaan ini kepada generasi muda.” Ucapnya.

” Semoga dengan rangkaian kegiatan tersebut,kita semua tidak akan pernah melupakan sejarah, ” Pungkas Andi Islamuddin.

 

Reporter : BM.
Editor : Red.